Pantai Pasir Putih di Lampung
Cara Mencapai Daerah Ini
Dengan menggunakan mobil yang melewati Jalan Trans Sumatera dari kota Lampung, Anda dapat mencapai daerah ini dalam waktu 30 menit. Anda juga dapat menggunakan angkutan umum dari Lampung yang langsung menuju Pantai Pasir Putih.
Tempat Menginap
Anda dapat menginap di penginapan dan hotel di wilayah Bandar Lampung. Apabila Anda ingin menginap di tengah-tengah pulau yang hening, Anda dapat menginap di penginapan yang terletak di Pulau Condong. Sederhana namun nyaman. Sebuah villa yang mewah juga tersedia di Pulau Bule, tempat sesuai untuk melepas penat. Di sepanjang perjalanan menuju Pantai Pasir Putih juga tersedia banyak penginapan.
Berkeliling
Anda dapat mengelilingi pantai indah ini dengan berjalan kaki. Dengan menggunakan perahu motor, Anda juga dapat mengunjungi Pulau Condong dan Pulau Bule.
Anda dapat membeli makanan di hotel atau penginapan. Anda juga dapat membawa makanan Anda sendiri.
Anda dapat naik perahu motor untuk mengelilingi pantai ini juga untuk mengunjungi Pulau Condong dan Pulau Bule. Pulau Bule memiliki keanekaragaman ikan, terumbu karang, dan biota laut yang akan membuat Anda kagum. Dengan menyewa perahu, Anda juga dapat menikmati pemandangan di bawah laut menggunakan kotak kayu yang satu sisinya berupa kaca bening. Dengan meletakkan kotak ini di air laut, dengan bagian kaca di bawah, Anda dapat memerhatikan kehidupan di bawah sana.
Anda juga dapat berpiknik di pantai ini.
Pantai ini mempunyai daya tarik dan tersendiri bagi para wisatawan asing maupun lokal. Pantai ini mempunyai pasir yang putih dan bersih, sangat cocok bagi yang suka berjemur. Selain pasir yang putih, pantai ini juga memiliki ombak yang besar,jadi sangat cocok bagi yang mempunyai hobi selancar.selain kindahan-keindahan tadi , Pasir Putih juga menyediakan fasilitas-Fasilitas yang sangat menarik seprti kafe pinggir pantai yang menhadap ke arah pantai, sehingga menhadirkan suasana yang sangat romantis. Villa-villa juga disediakan bagi pengunjung yang ingin memuaskan diri menikmati keindahan pantai. Villa ini disewakan dengan fasilitas yang sangat lengkap, seperti tempat tidur dapur dan peralatanya, TV, lemari dan perabotanya . Villa-villa ini biasanya dipenuhi oleh pengunjung pada masa-masa liburan sekolah. Vill-villa ini disewakan dengan harga yang murah dan terjangkau yang bila dibandingkan dengan tempat lain akan terlihat perbedaanya. Selain untuk tempat berwisata dan beristirahat pantai ini cukup menjanjikan bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya. Jadi pantai ini mempunyai dua fungsi, yaitu tempat wisata dan tempat berbisnis.
Pantai Pasir Putih, Lampung
Tampaknya, di Indonesia, nama Pasir Putih ada di mana-mana. Nama ini
biasanya dilekatkan ke pantai berpasir putih, yang menjadi obyek wisata
atau
potensial dijadikan obyek wisata. Nah, di Lampung pun ada sebuah pantai
indah yang bernama Pantai Pasir Putih. Letaknya sekitar 16 kilometer di
selatan Kota Bandarlampung, ibu kota Provinsi Lampung.
Pantai ini memang sangat terkenal di Lampung sebagai obyek wisata.
Pantainya tentu saja berpasir putih dan bersih. Di sana juga banyak
warung yang menjual suvenir dan makanan. Pantai ini cocok sebagai pilihan
untuk berwisata bersama seluruh anggota keluarga. Di seberang pantai ini
ada tiga pulau kecil yang memiliki pemandangan cukup indah, yakni Pulau
Condong Darat, Condong Wawai, dan Condong Sulah. Pulau-pulau itu bisa
dicapai sekitar 20 menit dengan perahu bermotor, yang bisa disewa
wisatawan dengan tarif antara Rp 30.000 dan Rp 50.000. Kondisi Pulau
Condong Sulah juga cocok untuk olahraga panjat tebing. Pulau ini juga
sering digunakan sebagai tempat pelatihan
luar ruang untuk karyawan-karyawan dari perusahaan di luar Lampung.
Sebelum sampai ke pulau-pulau tersebut, para penyewa juga akan
dipinjamkan kotak kaca untuk melihat pemandangan bawah laut, yang
menakjubkan. Tapi, ada juga para pemilik perahu yang mengenakan tarif
untuk kotak kaca itu. Kalau sekadar untuk melihat pemandangan bawah laut,
tanpa ke pulau, para pemilik perahu juga bersedia mengantar. Tarifnya
pasti lebih murah ketimbang sampai ke pulau. Para wisatawan bisa juga
menyewa perahu kayuh, yang tarifnya sekitar Rp
15.000 sejam. Yang pasti, yang hobi menyelam bisa menyalurkan
kegemarannya itu di sini.
Di pantai ini, para wisatawan juga bisa bermain sepak bola atau voli di
tepi laut karena memang pantai ini cukup luas, apalagi jika air laut
tidak sedang pasang naik. Anak-anak pun bisa mengembangkan imajinasinya
dengan bermain pasir. Untuk bisa masuk ke obyek wisata ini, wisatawan
dikenakan tarif Rp 2.500 per orang.
Pantai Marina
Sebenarnya, kalau wisatawan berasal dari arah Pelabuhan Bakauheuni, ada
sebuah obyek wisata bahari juga sebelum tiba di Pantai Pasir Putih.
Namanya Pantai Marina. Pantai ini tak kalah indahnya dengan Pantai Pasir
Putih. Sayangnya, tak seperti Pantai Pasir Putih, letak Pantai Marina
dari Jalan Raya Bakauheuni-Bandarlampung relatif jauh, sekitar 10
kilometer. Tapi, di pantai ini, semua itu bukan soal jika sudah melihat
keindahan pantai dan gugusankarangnya.
Kalau bukan hari libur, Pantai Marina ini juga sangat sepi, mungkin
karena letaknya itu. Karena itu, sebaiknya berkunjung ke pantai ini, ya,
pada hari libur. Tarif masuknya juga sama dengan tarif masuk Pantai Pasir
Putih.
Cara Tempuh dan Penginapan
Wisatawan yang tinggal di Pulau Jawa bisa mencapai kedua obyek wisata itu
lewat jalan darat, laut, dan udara. Jika lewat darat, para pelancong
harus menuju ke Pelabuhan Merak di Banten dulu. Dari sana kemudian
menyeberang naik feri atau jetfoil ke Pelabuhan Bakauheuni. Tarifnya
untuk kelas ekonomi sekitar Rp 3.500 per orang dan kendaraan semacam
minibus sekitar Rp 55.000 per mobil. Dari pelabuhan ini, Pantai Pasir
Putih dapat ditempuh dengan mobil sekitar satu
setengah jam.
Kalau ingin menginap, wisatawan sebaiknya menginap di Bandarlampung. Di
sana ada banyak penginapan, mulai dari kelas melati sampai yang
berbintang empat. Tarif kamar standar untuk kelas melati sekitar Rp
50.000 per malam, sementara untuk kamar yang sama di hotel berbintang
mulai dari Rp 175.000 sampai Rp 500.000 per malam. Di Bandarlampung yang
bersih, para wisatawan
bisa mengunjungi Museum Lampung dan juga ke beberapa toko suvenir. Salah
satu toko suvenir dengan koleksi yang cukup lengkap adalah Toko Putra
Indonesia yang terletak di Jalan S. Parman. ( Berbagai sumber )
| |||||||||
TAK ada ombak yang bergulung-gulung, yang tampak adalah alunan permukaan laut yang tenang. Dalam suasana tenang dan damai, yang terdengar adalah pekik dan teriakan anak-anak yang bermain dengan suka di hamparan laut dangkal. Mereka berlari berkejaran, sesekali berhenti dan mulai mencari-cari sesuatu di pasir. Mungkin mereka mengejar seekor ikan yang tersesat saat air laut surut, atau anak-anak itu tengah menemukan tempat persembunyian siput laut.
BERSAMA dengan ratusan warga lainnya, mereka duduk di tepi Pantai Pasir Putih yang berada di kawasan Tarahan, Lampung Selatan. Mereka menikmati berbagai sajian sederhana yang telah mereka siapkan dari rumah atau membelinya dari para pedagang di pantai itu.
Hampir setiap minggu, ribuan warga dari berbagai pelosok daerah di Lampung menghabiskan waktu mereka di berbagai pantai yang ada di pesisir Teluk Lampung. Tak mengherankan karena Lampung memiliki garis pantai hingga 1.100 kilometer lebih, termasuk di dalamnya beberapa pulau. Teluk Lampung sendiri memiliki panjang pantai mencapai 150 kilometer lebih.
Pesisir Lampung memang banyak menawarkan panorama pantai yang indah dan panorama bawah laut yang elok. Tak hanya itu, potensi perikanan dan budidaya pesisir pun memiliki potensi yang cukup besar.
Sebut saja Pantai Pasir Putih, Pantai Wartawan, Pantai Ringgung, Pantai Merak Belantung, Pantai Canti Indah, dan Kalianda Resort. Lagi, siapa tak kenal gugusan Kepulauan Krakatau, Pulau Sebesi dan Pulau Legundi, Pulau Tegal, serta Pulau Pahawang.
Belum lagi Teluk Ratai dan Teluk Semangka, semua kawasan pesisir di Teluk Lampung itu punya potensi pariwisata yang luar biasa. Selain berpasir putih dan berpantai teduh, semua tempat itu pun memiliki perairan laut yang tenang.
Salah satunya adalah Pulau Pahawang Besar dan Pulau Pahawang Kecil. Dua gugusan pulau yang berada di Teluk Lampung itu memiliki pantai berpasir putih yang indah. Di hamparan pasirnya yang putih itu masih banyak ditemukan beraneka jenis kulit kerang dan batuan karang yang hanyut.
Gosong-gosong pantai di kedua pulau itu juga menawarkan indahnya pemandangan bawah laut. Ribuan ekor ikan tampak bermain-main di antara lamun yang tumbuh subur. Bahkan, dengan mudah para penyelam menemukan berbagai jenis anemon saat menuju kedalaman 10 hingga 15 meter di bawah permukaan laut.
Tak hanya itu, Pulau Pahawang sendiri juga memiliki ribuan pohon besar dan gugusan kebun kelapa yang lebat. Tentu kawasan seindah itu menyimpan potensi yang luar biasa jika dikembangkan menjadi sebuah resor.
Dan memang demikianlah yang terjadi. Hanya saja, pengembangan Pulau Pahawang sebagai sebuah resor tidak dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Lampung Selatan atau Provinsi Lampung. Kawasan itu saat ini tengah dikembangkan oleh seorang warga negara Perancis.
DALAM kajian yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor yang diawali tahun 1999 disebutkan, kerja sama dan koordinasi antarlembaga pariwisata belum optimal. Akibatnya, pengembangan obyek wisata unggulan juga belum optimal.
"Kalau kita untuk pertama kali mendengar tentang Pantai Pasir Putih, bayangan kita pasti kita akan menemukan pantai landai dengan pasirnya yang putih, ada banyak tempat untuk mandi matahari, laut yang biru, dan suasana yang tenang," tutur seorang warga.
Namun, bayangan itu segera berubah ketika tiba di pantai tersebut. Pantai sepanjang lebih kurang 500 meter itu dijubeli pengunjung yang menggelar tikar di antara mobil yang diparkir seenaknya. Belum lagi pedagang makanan, sepeda motor, orang yang lalu lalang, dan pengasong. Di pantai pun orang banyak berjubel, entah untuk berenang, berselancar, bermain perahu, atau sekadar berjalan-jalan di laut yang dangkal.
Semua dilakukan pada saat bersamaan. Belum lagi dermaga beton yang telah rusak parah dan beton-beton penahan ombak yang telah keropos membuat pemandangan menjadi tak elok.
"Untuk kembali ke tempat ini lagi tampaknya harus berpikir dua-tiga kali. Pemandangannya memang bagus, tetapi penataannya tampaknya hanya ala kadarnya. Bahkan, banyak pula sampah di perairan itu. Belum lagi kamar mandinya yang tidak terawat," keluh seorang pengunjung.
Tentu saja dengan kondisi seperti itu sulit untuk mengharapkan wisatawan asing datang berkunjung, apalagi mengharapkan mereka untuk kedua kalinya kembali ke tempat tersebut.
Sementara itu, pelancong lokal tetap dapat diharapkan. Buktinya, setiap minggu mereka tetap datang dan menikmati pemandangan di Pantai Pasir Putih itu, juga di Pantai Ringgung, Pantai Canti, dan Pantai Wartawan.
"Kami datang dengan mengendarai sepeda motor, berdua. Saat di pintu masuk, kami diminta membayar untuk dua orang. Namun, karcis yang diberikan hanya untuk satu orang plus sepeda motor," tutur seorang pengunjung.
Keluhan itu tentu patut diperhatikan sebab potensi pariwisata tidak akan dapat berkembang baik jika dalam proses pelayanannya pun sarat dengan korupsi. (B Josie Susilo Hardianto)
THR. Pasir Putih dan Pantai Pulau Pasir |
Pantai Pasir Putih menawarkan pantai dengan pemandangan laut yang menawan. Fasilitas tersedia adalah shelter, toilet, kamar bilas, kapal motor dll. Pantai ini selalu ramai pengunjung pada hari-hari libur. Terletak di Desa Tarahan, 15 Km dari Kota Bandar Lampung pada jalur menuju Bakauheni.
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah bersantai, berenang dan berperahu menuju Pulau Condong Sulah. Bersebelahan dengan taman rekreasi ini adalah Pantai Pulau Pasir. Pantai ini mempunyai fasilitas dan kondisi yang sama dengan pasir putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar